Mengatasi Virus Pernikahan
Author: pujiarya
Awal pernikahan layaknya surga dunia bagi pasangan menikah yang saling mencintai. Namun, apa yang akan terjadi setelah bahtera rumah tangga menjauh meninggalkan pelabuhan menuju tujuan. Apakah cinta Anda berdua masih seperti sepasang pengantin baru? Ataukan rasa yang membara lama-kelamaan memudar digerus waktu? Jika fakta kedua yang dialami, itu terjadi karena adanya virus pernikahan yang perlahan-lahan menghancurkan bahtera rumah tangga. Apa saja virus tersebut dan bagaimana cara mengantisipasinya. Poin-poin di bawah ini layak Anda simak.
1. Egoisme
Manusia selalu saja ingin dimengerti, dan kadang tidak peduli dengan orang lain. Apabila sifat ini terbawa dalam sebuah pernikahan, tanpa disadari, dengan dalih cinta Anda telah memaksakan kehendak pada pasangan Anda sebagai bukti keegoisan dalam pernikahan. Misalnya, seorang suami tidak mengizinkan istri bekerja hanya karena tidak mau disaingi pendapatannya. Atau seorang istri yang selalu menuntut penghasilan suami tanpa mau mengerti kesulitan suami. Ketika pasangan tidak berusaha untuk saling menerima dan hanya mengutamakan keinginan diri sendiri, virus lainnya pun segera menyusul.
2. Rasa bosan atau jenuh
Cepat atau lambat rasa ini menghampiri pasangan, meski pada awalnya cinta mereka mengebu-gebu. Apalagi dari hari ke hari satu per satu topeng yang dikenakan semasa pacaran terlepas. Atau bayangan indah pada awal pernikahan tidak terwujud seperti harapan mereka. Pasangan akan merasakan lelah, cinta yang besar pun bisa memudar. Gunakan cara-cara yang dapat membuat cinta Anda terus membara terhadap pasangan. Menghormati pasangan, meluangkan waktu berdua di hari-hari spesial, tetap merawat raga menjadi kiat untuk mempertahankan cinta. Menumbuhkan cinta bisa dibilang lebih mudah dibanding merawatnya. Namun, cinta harus tetap dirawat, jika tidak ingin bahaya ini merusak pernikahan Anda pada akhirnya.
3. Sakit-penyakit
Bahaya lainnya yang mengancam pernikahan adalah sakit-penyakit. Misalnya, seorang suami yang tidak dapat bekerja karena terkena stroke. Atau seorang istri yang tidak dapat memberikan keturunan karena ada tumor di kandungan yang mengakibatkan rahimnya diangkat. Apabila pasangan tidak saling memahami dan mengasihi pasangannya dengan sungguh dan sepenuh hati, sakit-penyakit tersebut akan menjadi virus ganas yang menggerogoti pernikahan yang juga dapat menimbulkan bahaya yang keempat.
4. Kesulitan keuangan
Banyaknya kebutuhan pasangan menikah apabila tidak disikapi dengan bijaksana dapat menimbulkan masalah keuangan. Karena itu, berusahalah bahu-membahu untuk dapat mencukupi kebutuhan keluarga daripada saling menggantungkan dan saling menyalahkan di antara pasangan. Mencari uang untuk keluarga memang tugas utama suami, demikian halnya dengan merawat anak dan rumah adalah tugas utama istri. Namun di zaman modern ini, hal itu bukan harga mati. Hendaknya suami dan istri saling menolong dan berbagi tugasnya dalam keluarga demi kelangsungan dan kebahagiaan pernikahan dan bahtera rumah tangga.
Virus-virus tersebut adakalanya tidak dapat dihindari, namun semuanya tergantung pasangan menikah dalam menyikapinya. Yang pasti, perlengkapi pernikahan Anda dengan rasa saling mengasihi, menghargai, dan membangun. Dan jangan pernah lupa meminta campur tangan Tuhan dalam pernikahan Anda. Niscaya, virus-virus yang mengintai dapat Anda antisipasi, bahkan hadapi dan kalahkan. Pernikahan Anda tetap aman, sehat, dan bahagia. Waspadalah!