Secuil Cerita Sahabat
Author: pujiarya
Sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu
Di hari kita saling berbagi – (Sahabat Sejati, SO7)
Bercanda, tertawa bahagia itu yang biasa kami lakukan ketika kami bersama. Meski kadang kami juga mengurai air mata, tapi itu semua tidak membuat kami tercerai malah membuat kami semakin erat satu sama lain.
Kami berenam, kami dipersatukan dalam sebuah kos di daerah Pleburan. Kebetulan kami sama-sama kuliah di Universitas Diponegoro, Semarang. Kami juga satu fakutlas, Fakultas Sastra. Kecuali Tini anak Grobogan, dia di Fakultas Fisip. Tini seorang gadis yang smart dan tegas. Kemauannya kuat, setinggi keinginannya meraih cita dan cintanya.
Di kos Pleburan, aku sekamar dengan Siska, anak Pati, yang cantik, enerjik, dan menyenangkan. Tak heran dia jadi primadona di jurusannnya. Jadi primadona juga bagi kami, kalau ada dia, dunia pun ikut tersenyum melihat canda tawanya.
Nossy, dia sekamar dengan Nining, keduanya anak Kudus. Nossy agak pendiam, matanya bulat tajam membuatnya terkesan galak ketika pertama bertemu. Sebenarnya tidak. Dia sangat halus, perasa, dan seringkali ngemong teman-temannya. Mungkin karena dia anak pertama di keluarganya.
Beda lagi dengan Nining. Hitam manis, berhidung bangir. Dia anak tunggal. Meski begitu dia berbeda dengan anak tunggal lainnya, dia sangat mandiri. Namun sesekali masih keliatan juga manjanya.
Ada juga Irna. Dia tidak satu kos dengan kami berlima, karena kos di Pleburan penuh waktu itu. Dia teman SMU-ku, juga satu jurusan kuliah denganku. Anaknya cantik, kadang pendiam tapi bisa juga cerewet. Dia tegas dan pantas menjadi pemimpin.
Dan, aku, apa yang bisa aku tulis tentang diriku. Malu rasanya menulis yang baik-baik tentang diri sendiri, apalagi kalau yang jelek-jelek. Yang pasti, Tini, Siska, Nossy, Nining, Irna, dan Aku. Kami berenam, kami mengaku sahabat, dan berjalannya waktu membuat kami menjadi seperti saudara.
Dan sampai hari ini aku berharap, kami tetap menjadi sahabat dan juga saudara.
26.8.10-pay