Sudah Pelit, Suka Menyalahkan Orang Lain Pula
Author: pujiarya
Seorang anak kecil yang berjalan tiba-tiba terjatuh dan terantuk kursi di sebelahnya karena tidak hati-hati. Sontak diapun menangis. Tahukah apa yang dilakukan si ibu yang menjaganya?
Di daerah saya, apabila hal itu terjadi, si ibu menenangkan anaknya dengan menawarkan untuk memukul kursi karena telah membuatnya menangis. “Cup … cup … sayang, kursinya nakal, ya? Sudah diam, kursinya sudah ibu pukul,” kata si ibu sambil memukuli kursi yang tidak bersalah tersebut.
Cara ini memang ampuh karena membuat si anak berhenti menangis. Tapi, sadarkah dampaknya di kemudian hari? Si anak diajarkan untuk menyalahkan orang lain apabila mengalami masalah. Anak dibiasakan untuk mencari kambing hitam atas kemalangan yang dia alami.
Beda lagi cara yang dilakukan ketika menyuapi anaknya. Si anak yang ogah membuka mulut, dibujuk dengan menakuti kalau dia tidak mau makan, makanannya akan diambil orang (entah kakaknya, entah tetangganya). “Ayo … sayang, cepat, cepat dimakan, nanti makananmu diambil kakakmu, lho!”
Cara ini pun berhasil, si anak cepat-cepat membuka mulut dan melahap makanannya. Jangan kaget bila nantinya si anak menjadi manusia yang tidak peduli dengan orang lain alias pelit karena tanpa disadari, dia diajarkan hal itu sejak kecil.
Betapa merawat anak itu pekerjaan yang sulit, karena merawat harus disertai mendidik. Mendidik mereka agar kelak menjadi anak yang berintegritas dan berbudi luhur. Memang benar, menjadi tua itu alami karena semua orang akan mengalaminya, namun menjadi orang tua itu harus diusahakan dan dipelajari. Bagaimana menurut Anda?